Arie Ruhyanto: Jangan Putus Asa Untuk Mencoba

28 September 2007

Saya ingin mengucapkan terimakasih karena selama ini saya merasa sangat terbantu dengan info2 yang beredar di milist ini. Alhamdulillah tahun ini dari 5 aplikasi beasiswa yang saya kirimkan 3 diantaranya menerima saya. Ketiganya di Eropa. Dua diantaranya merupakan beasiswa yang diberikan oleh British Council dan OSI (Open Society Institute) melalui skema beasiswa Network Scholarship OSI/FCO dan yang ketiga beasiswa dari STUNED. Dua beasiswa pertama memberi kesempatan saya untuk sekolah ke Nottingham Uni (UK) di jurusan Politics and Social Policy dan Glasgow Uni (Scotland) untuk jurusan International Politics. Sementara yang ketiga adalah program Master of Social Policy di Maastricht Uni (Belanda).

Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya saya memilih untuk ambil yang di Glasgow. Saat ini saya sudah berada di Glasgow dan tengah bersiap untuk memulai perkuliahan awal Oktober minggu depan.

Sebenarnya saya memulai perburuan beasiswa sejak 2 tahun yang lalu (sekitar pertengahan 2005) dengan mulai dengan menjadi anggota Mailing List Beasiswa. Sejak saat itu saya rajin mengumpulkan informasi beasiswa dan mempelajari karakteristik masing2 program beasiswa sekaligus persyaratan2nya. Mulai dari major label beasiswa yaitu skema beasiswa yang sudah sangat luas diketahui seperti Chevening, STUNED, FullBright, ADS, Ford, dll hingga skema2 beasiswa yang masih jarang diketahui di Indonesia (karena memang volumenya yang sedikit dan tidak dipublikasikan secara luas), seperti Beasiswa dari Pemerintah India, Switzerland, Perancis, dan Beasiswa2 yang disediakan langsung oleh uni-uni di luar negeri.

Pada saat itu saya mengirimkan sekurangnya 5 aplikasi beasiswa ke Chevening, ADS, APS, STUNED, dan OSI/FCO. Dan hanya OSI/FCO yang memanggil saya untuk memasuki seleksi tahap berikutnya, wawancara, itu pun akhirnya gagal.

Tahun berikutnya niat saya untuk melanjutkan sekolah sudah bulat, jika tidak memperoleh beasiswa untuk sekolah di luar negeri maka saya akan cari sekolah di dalam negeri meskipun dengan biaya sendiri. Tekad ini juga yang membuat saya semakin giat memperkuat CV dan mengirimkan aplikasi setiap kali ada kesempatan beasiswa. Kebetulan seluruh persyaratan administrasi sudah saya persiapkan jauh2 hari, belajar dari pengalaman sebelumnya, termasuk cara2 mengisi formulir aplikasi dan membuat resume yang marketable :-) termasuk tentu saja membaca informasi dan sharing pengalaman yang dilansir di Milist Beasiswa. Pengalaman interview sebelumnya juga sangat membantu saya, sehingga kurang lebih saya memperoleh gambaran pertanyaan yang akan ditanyakan oleh interviewer.

Alhamdulillah hasilnya tahun ini cukup menggembirakan.

Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada kawan2 dan pengelola Milist Beasiswa. Semoga semakin banyak diantara kawan2 yang berhasil memperoleh beasiswa dan bagi yang sudah berhasil dimudahkan dalam menempuh studi. Buat teman-teman yang masih belom berhasil jangan putus asa untuk mencoba. Terus perkaya pengalaman untuk memperkuat CV, bangun komunikasi yang baik dengan dosen atau supervisor, ikuti terus perkembangan informasi tentang beasiswa. Pendek kata persiapkan sedini mungkin, kadang2 kegagalan pelamar beasiswa bukan terletak pada kapasitas intelektualnya tetapi lebih kepada urusan administratif, kelengkapan dokumen, persyaratan dan ketepatan waktu. Agak menyebalkan memang, tapi kita tidak punya pilihan karena pemberi beasiswa umumnya menerapkan standard administrasi yang ketat.

Salam,
ar
arry_96ers at yahoo.com

0 comments:

copyright milis beasiswa